Suamiku adalah anak tunggal dalam keluarganya, dan sekarang ada Bagas, otomatis cucu pertama buat orang tua Mas Didit. Bisa dibayangkan betapa senangnya mereka akan hadirnya cucu pertama ini. Dari soal nama mereka juga ikut memikirkan, bahkan diskusi sampai malam untuk memberikan nama. Akhirnya diputuskanlah nama Bagas Wicaksono Rahardi Setiawan. Setelah Bagas hadir dalam keluarga ini, mertuaku ikut menjaga dan mendidiknya, karena kami masih tinggal satu rumah. Beliau keberatan jika kami meninggalkan rumah karena akan merasa kesepian.
Terkadang ada sedikit perbedaan visi dengan mertua, tapi bagiku takjadi soal selagi aku bisa berkomunikasi dengannya. Eyang putrinya saking sayangnya pada Bagas, kalau beliin baju dan sepatu mahal-mahal. Sudah begitu, kalau membeli apa-apa sampai 10 biji. Kalau aku sendiri, bila dia berumur 7 bulan, kubelikan baju berukuran anak 1 tahun, soalnya pertumbuhan anakku terbilang cepat.
Kalau aku bilang jangan berlebihan membelikan sesuatu untuk Bagas, eh malah eyangnya nangis. Beliau bilang 'jangan larang-larang aku membelikan sesuatu untuk Bagas, ia itu cucuku.' Biar bagaimanapun mertua pastinya ingin memberikan yang terbaik. Aku pun bersyukur punya mertua yang begitu sayang dan !
menganggapku seperti anaknya sendiri. Kebetulan, aku *
menantu satu-satunya buat mereka."
Friday, April 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment