Belajar dari Rosululloh

Rasulullah Saw-lah manusia pertama yang menerjemahkan ke dunia nyata kepada kaum muslimin bahwa beliau memilih Ali, seorang laki-laki, karena ketakwaannya, keutamaannya, akhlaknya, dan kesempurnaannya, tanpa peduli akan kefakiran dan kemiskinannya. Kalau tidak, mengapa ia tidak memilih Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya yang banyak hartanya untuk bersanding dengan Fatimah?

Sementara bagi mempelai wanita, Rasulullah memberikan ujaran yang tak kalah agungnya, "Wanita itu biasanya dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka utamakanlah agamanya niscaya engkau akan beruntung." (muttafaq alaih).

Keutamaan akhlak dan agama dalam memilih pasangan seolah menyayup di tengah kehidupan gemerlap dengan hembusan materialistik ini. Padahal, itulah yang sebenar-benarnya merupakan mutiara berharga tinggalan Muhammad al Mustafa, sang manusia utama.