Pages

Thursday, February 5, 2015

Doa

0 comments
Semua orang beriman pasti pernah berdoa. Bahkan dengan sengaja menghafal doa-doa tertentu. Doa telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan keberagamaan seseorang, Sayangnya begitu akrabnya doa dalam kehidupan neligi kita, sampai-sampai kita tidak mempersoalkan lagi apa definisi doa itu sendiri.
DOA juga menjadi jembatan komunikasi antara makhluk dengan Sang Khalik. Secara bahasa doa berasal dari kata "da'aa — yad'uu" yang berarti memanggil, mengundang, menyeru, mengajak dan meminta tolong. Jika kata "da'aa" dan berbagai derivasinya inkuti hurufjar "lam" (seperti da'aa lahuu/lahaa), maka artinya mendoakanbaik kepada seseorang. Jika diikuti huruf jar '"alaa" (seperti da'aa 'alaihi/'alaihaa), maka artinya mendoakan jelek kepada seseorang. Sedangkan jika diikuti huruf jar "ilaa" (seperti ud'u ilaa sabiili rabbika), maka artinya ajaklah kepada jalan Tuhanmu. Dari sinilah kata "da'wah" ¦nasal.
Dalam Ilmu Balaghah (salah satu cabang penting bahasa dan sastra Arab), doa iidefinisikan sebagai permohonan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan I esuatu dari orang yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi. Dalam implementasinya, doa adalah permohonan dari makhluk kepada Khalik, Allah SWT. Jika Allah SWT mempunyai permintaan (thalab) kepada hamba-Nya berupa amar (perintah) atau nahi irangan), maka hambapun bisa mengajukan permohonan kepada-Nya. Permohonan :rulah yang disebut doa.
Bedanya, jika dalam amar dan nahi Allah SWT selaku pembuat syari'at menghendaki kita untuk taat, sami'na wa atha'na, karena la Maha Tahu dan Maha Bijaksana atas segala amar dan nahi-Nya, maka dalam doa kita tidak bisa memaksa Allah SWT untuk memenuhi semua doa kita. Sebab, AUahlah Yang Maha Tahu, apakah doa kita layak iikabulkan persis seperti yang kita mau, atau diberikan dalam bentuk lain, atau tidak iikabulkan untuk kebaikan kita sendiri dalam masa yang panjang. Semuanya itu terserah Allah. Namun yang terpenting bagi kita makhluk-Nya, doa itu sendiri, sesuai dengan retunjuk hadis adalah ibadah dan Allah berjanji akan mengabulkan doa bagi hamba yang memanjatkannya ( Surat al-Baqarah ayat 186 dan Ghafir ayat 60)
Dengan memahami bahwa makna doa adalah permohonan kepada Sang Khalik di mana melalui doa itu ada komunikasi langsung antara manusia dengan Allah SWT, cidak mengherankan jika shalat pada hakekatnya adalah doa. Dalam literatur fiqih semua ulama mendefinisikan bahwa makna etimologis shalat adalah doa. Dengan demikian, bagi seorang muslim yang menjalankan shalat lima waktu, sesungguhnya ia telah berdoa secara rutin setiap hari. Dalam doa iftitah ada pengakuan bahwa shalat, ibadah, hidup dan mati hanya untuk Allah SWT. Dalam al-Fatihah ada doa agar diberi hidayah. Dalam duduk diantara dua sujud ada banyak doa, dan seterusnya.
Jelas, doa yang secara terminologis merupakan salah satu ibadah, secara bahasa memiliki beragam makna. Namun sesuai dengan pakem bahasa Arab itu sendiri, selalu ada kaitan antara makna terminologis dengan etimologisnya. Dalam doa, bukankah kita tidak hanya meminta tolong, melainkan juga menyeru dan mengundang Allah agar hadir memenuhi doa kita ? ¦

0 comments:

Post a Comment